SUMATERA BARAT – Sumatera Barat terus mengukir prestasi dengan proyek – proyek inovatif yang membawa kemajuan pada sektor infrastruktur provinsi ini. Salah satu proyek terbaru yang menarik perhatian adalah pembangunan jalan layang di Sitinjau Lauik. Menjadi fokus inovasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Proyek ini mencerminkan kolaborasi efektif antara pemerintah dan sektor swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dengan nilai investasi sekitar Rp4,8 triliun, proyek ini, yang dimulai sejak tahun 2012. Diharapkan dapat mempercepat konektivitas dan mengatasi tantangan topografi sulit di jalur Sitinjau Lauik.
Skema KPBU memungkinkan keterlibatan sektor swasta dalam penyediaan layanan infrastruktur, mengurangi beban anggaran pemerintah. Market Sounding yang dilakukan oleh PUPR berhasil menarik minat badan usaha untuk ikut berkontribusi pada proyek ini.
Dengan panjang jalan mencapai 2,781 km dan masa konsesi selama 12,5 tahun. Proyek jalan layang ini akan memiliki dampak positif pada arus barang dan orang dari Pulau Jawa menuju Kota Padang, melalui jalur lintas Lubuk Selasih – Batas Kota Padang.
Proyek ini bukan hanya solusi untuk tantangan topografi, melainkan juga diharapkan meningkatkan keamanan dan keselamatan lalu lintas. Dengan memanfaatkan teknologi dan keahlian kontraktor seperti PT Hutama Karya, proyek ini dijadwalkan selesai pada tahun 2025. Memberikan sentuhan baru pada jalur vital yang menghubungkan Kota Padang dan Kota Solok.
Respon Radio melaporkan dengan berbagai inisiatif proyek inovatif seperti ini, Sumatera Barat terus membuktikan diri sebagai provinsi yang progresif dan menarik perhatian dengan investasi strategis dalam pengembangan infrastruktur. Proyek jalan layang Sitinjau Lauik adalah langkah konkret dalam visi Sumatera Barat menuju masa depan yang lebih terkoneksi, maju, dan aman untuk masyarakat serta pengguna jalan.(*)