RESPONRADIO.COM | PADANG PARIAMAN – Perlintasan rel kereta api di Kasang, Padang Pariaman, memang menjadi sumber potensi kemacetan yang cukup meresahkan. H. M Nurnas, atau yang akrab disapa “Cak,” mengungkapkan kekhawatiran ini kepada media pada Minggu (3/3). Menurutnya, lobang yang cukup besar di perlintasan tersebut membuat kendaraan yang melintasi terpaksa melambat dan berusaha menghindari lobang tersebut.
Pada hari Sabtu (2/3), Cak bahkan menyaksikan secara langsung bagaimana perlintasan di Kasang sangat mengganggu pengguna jalan dari arah Padang maupun Bukittinggi. “Akibatnya, tentu saja menimbulkan macet panjang dari arah Padang maupun dari Bukittinggi,” ungkapnya.
Baca Juga : Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024 Kabupaten Padang Pariaman
Cak memperingatkan bahwa jika masalah ini tidak segera diatasi, kemacetan tersebut akan menjadi luar biasa, terutama saat liburan lebaran tahun ini. Oleh karena itu, menurut Cak, solusi jangka pendek perlintasan kereta api sebidang di Kasang harus diadopsi seperti yang telah dilakukan di ruas Tabing Padang.
“Saran solusi pendeknya, seperti perlintasan sebidang di Tabing itu. Kalau untuk jangka panjang, jalurnya bisa dinaikkan ke atas, seperti flyover perlintasan sebidang,” tambahnya.
Perlintasan Kereta Api di Kasang, Padang Pariaman, Perlu Solusi Cepat dan Kolaboratif
Cak menegaskan bahwa pihak Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak boleh melepas tanggung jawab. Mereka perlu berkolaborasi untuk mencari solusi yang tepat dan mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Kasang.
“Jangan lepas tanggungjawab dan kewenangan, Pemprov Sumbar dan PT KAI (Kereta Api Indonesia) mesti berkolaborasi mencarikan solusi di perlintasan sebidang itu,” tegas Cak.
Cak juga memperingatkan bahwa jika masalah ini tidak segera diatasi, potensi kemacetan di ruas utama Padang-Bukittinggi akan bertambah satu titik lagi. Sebelumnya, potensi kemacetan sudah ada di beberapa perlintasan sebidang. Seperti Pasar Usang, Lubuk Buaya, Sicincin, Lembah Anai, Padang Panjang, Koto Baru, dan Padang Lua. Dengan adanya perlintasan di Kasang, potensi kemacetan semakin bertambah. Oleh karena itu, tindakan perbaikan dan peningkatan harus dilakukan segera untuk mencegah dampak yang lebih parah.(*)