RESPONRADIO.COM | SUMATERA BARAT – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, membuka pintu Istana Gubernuran untuk menyambut “open house” Idul Fitri 1445 Hijriah. Acara ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi momentum penting bagi pemimpin dan masyarakat untuk mempererat hubungan, terutama dengan perantau yang pulang kampung.
Dalam suasana yang penuh kehangatan, Gubernur Mahyeldi menyampaikan pesan penting tentang pentingnya kedekatan antara pemimpin dan masyarakat. Beliau mengakui bahwa pemahaman langsung terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat menjadi kunci dalam pengambilan kebijakan yang tepat.
Baca Juga : Memastikan Kualitas Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Sumatera Barat: Persiapan dan Harapan
Perhatian khusus diberikan pada peran penting perantau bagi Sumbar. Dengan jumlah yang diperkirakan lebih besar dari penduduk asli, perantau menjadi potensi besar yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Tradisi merantau, sebagaimana yang diakui oleh Gubernur Mahyeldi, bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga menjadi sarana untuk menimba ilmu dan pengalaman yang dapat dijadikan modal pembangunan bagi kampung halaman.
Pesan “Open House” Idul Fitri Gubernur Sumatera Barat
Dalam konteks ini, “open house” Idul Fitri tidak hanya menjadi ajang silaturahim, tetapi juga momentum untuk memperkuat sinergi antara kampung halaman dan rantau. Kehadiran pemimpin tidak hanya di Istana Gubernuran, tetapi juga di kediaman wakil gubernur dan sekretaris daerah, menunjukkan keseriusan dalam menjalin hubungan yang harmonis antara pemimpin dan masyarakat.
Baca Juga : Sinergi Kepala Daerah: Kunci Kemajuan Sumatera Barat
Acara ini tidak hanya terbuka bagi masyarakat umum, tetapi juga untuk perantau, tokoh masyarakat, dan pejabat. Tanpa membedakan waktu atau pangkat, semua diundang untuk berpartisipasi dalam momen yang berharga ini. Inilah waktunya bagi masyarakat dan perantau untuk bersatu, bertukar cerita, dan mempererat hubungan dengan pemimpin mereka.
Dengan demikian, “open house” Idul Fitri Gubernur Sumbar bukan hanya sekadar acara rutin. Tetapi juga simbol kebersamaan dan kepedulian pemimpin terhadap seluruh warganya. Melalui kesempatan ini, diharapkan akan terjalin hubungan yang lebih erat dan harmonis antara pemimpin dan masyarakat. Serta sinergi yang kuat antara kampung halaman dan rantau untuk kemajuan Sumatera Barat yang lebih baik.(*)