RESPONRADIO.COM PADANG│JAKARTA — PT Pertamina (Persero), melalui Sub Holding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS), memperkuat transformasi maritim dalam upaya mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.
Direktur Utama PIS Surya Tri Harto, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan Pertamina Group melakukan sejumlah aksi nyata sebagai dukungan transformasi logistik nasional.
“Pertamina kini mengoperasikan 108 kapal milik yang melayani distribusi energi di seluruh wilayah Indonesia maupun internasional,” ujarnya saat pembukaan ALFI Convex 2025, ajang tahunan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Melalui anak perusahaannya, PIS, Pertamina berupaya mendukung transformasi logistik dan ketahanan energi negara. Dukungan ini diwujudkan dengan memodernisasi armada dan meningkatkan standar operasional logistik maritim hingga mencapai level dunia, yang pada akhirnya akan memperkuat kapabilitas dan daya saing industri pelayaran nasional di pasar internasional.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat membuka ALFI Convex 2025, menegaskan pentingnya transformasi sektor logistik nasional sebagai kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Ekonomi Indonesia akan semakin tumbuh dan maju, termasuk memberi dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat jika ditopang oleh sektor konektivitas yang berdaya saing. Untuk itu, kita ingin sektor logistik Indonesia makin maju. Tema besar tahun ini adalah transforming logistics, transforming Indonesia. Sangat relevan dengan arah pembangunan kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor:
“Kerja sama dan kolaborasi antara semua stakeholder adalah kunci sukses. Prinsipnya, no one and no region left behind. Kita ingin pertumbuhan ekonomi tinggi disertai pemerataan dan keberlanjutan,” ujarnya.
AHY turut menekankan bahwa mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 membutuhkan kerja keras serta percepatan yang konkret dalam pelaksanaannya.
“Waktunya tinggal dua dekade, fase yang sangat singkat dalam perspektif sejarah. Kita harus melipatgandakan upaya, mendorong pertumbuhan hingga delapan persen dan meningkatkan GDP per kapita agar setara negara maju. Prosperity dan sustainability harus bergandengan tangan,” jelasnya.
Surya Tri Harto menyatakan bahwa tujuan dari peningkatan dan modernisasi armada distribusi dan logistik energi adalah untuk memperkuat keandalan penyaluran serta memperkokoh ketahanan energi nasional.
PIS saat ini mengoperasikan lebih dari 90 rute domestik dan 65 rute internasional, dengan kinerja positif yang terus meningkat.
Hingga kuartal III 2025, PIS telah mengangkut energi setara 127,35 juta kiloliter baik untuk dalam maupun luar negeri.
Capaian solid tersebut seiring dengan berbagai inisiatif dan inovasi yang ditempuh, mulai dari pengembangan kapal dan terminal milik hingga melakukan digitalisasi untuk menunjang operational excellence.
Beberapa program strategis juga dilaksanakan seperti perluasan pasar non-captive dengan ekspansi rute internasional melalui tiga kantor strategis, dan diversifikasi jenis kargo.
Surya menegaskan bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing, PIS menargetkan diri untuk menjadi perusahaan logistik dan transportasi energi terintegrasi yang berstandar global.
Pada 2025 ini, sudah ada 84 kapal milik PIS yang telah memenuhi standar inspeksi SIRE (Ship Inspection Report Programme), standardisasi inspeksi kapal tanker guna memastikan standar keselamatan.
Selain itu, PIS juga menerapkan Tanker Management and Self Assessment (TMSA) yang dibakukan oleh The Oil Companies International Marine Forum (OCIMF) sebagai acuan pemenuhan aspek HSSE di terminal-terminal internasional.
“Sebagai Sub Holding Integrated Marine Logistics dari Pertamina Group, langkah transformasi ini merupakan komitmen perusahaan untuk memperkuat keandalan operasional dalam distribusi dan ketahanan energi nasional. Serta, memperkuat daya saing armada Indonesia di kancah dunia,” sebut Surya.

