PADANG PARIAMAN – Generasi Emas 2045 merupakan sebuah konsep ambisius untuk memastikan bahwa generasi muda Indonesia tumbuh menjadi individu yang berkualitas, berkompeten, dan memiliki daya saing tinggi. Persiapan untuk mencapai visi ini harus dimulai sejak dini, menyadari bahwa bayi yang lahir saat ini akan menjadi pemain kunci dalam perkembangan bangsa Indonesia dalam sepuluh atau dua puluh tahun mendatang.
Salah satu tantangan utama dalam mewujudkan Generasi Emas 2045 adalah masalah stunting. Stunting, kondisi terhambatnya pertumbuhan anak, menjadi fokus utama dalam upaya membangun generasi unggul. Dalam konteks ini, peran petugas stunting menjadi krusial sebagai penyelamat generasi bangsa.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang, mengungkapkan pentingnya keikhlasan dan kerja keras dari seluruh petugas dan pihak terkait dalam percepatan penurunan angka stunting. Hal ini disampaikannya saat membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap 2 tingkat Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan ini, yang diprakarsai oleh Dinas PPKB, menghadirkan diskusi dan evaluasi terkait penanganan kasus stunting di wilayah tersebut.
Rahmang menekankan peran camat dan kepala puskesmas sebagai ujung tombak dalam percepatan penurunan stunting. Dia mengajak mereka untuk tidak mengalergi atau mengabaikan kondisi masyarakat yang kurang beruntung dan merasa bahwa upaya ini adalah tanggung jawab bersama.
“Percepatan penurunan stunting itu harus menjadi tanggung jawab bersama. Apalagi Bapak/Ibu Camat, harus menyempatkan diri dan bersedia untuk berkeliling membantu petugas. Agar Camat juga tahu persoalan masyarakatnya,” ungkap Rahmang.
Dalam sesi diskusi, peserta, yang terdiri dari berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari RSUD Padang Pariaman, BKKBN, dan Bappeda Provinsi Sumatera Barat, berbagi ide dan pandangan untuk merumuskan strategi efektif dalam upaya penurunan stunting. Kepala DPPKB Padang Pariaman, Elfi Delita, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh hasil kajian, rencana tindak lanjut, dan evaluasi terhadap kasus stunting.
Dengan berbagai pemangku kepentingan yang hadir, termasuk Kepala OPD, Camat, pejabat, dan Kepala Puskesmas, diharapkan bahwa diskusi ini dapat menghasilkan langkah-langkah konkret menuju Padang Pariaman bebas stunting pada tahun 2024. Wakil Ketua Baznas, Zulfahmi, serta perwakilan psikolog dan tenaga kesehatan turut memberikan kontribusi berharga dalam mencapai tujuan tersebut. Melalui kolaborasi ini, para petugas stunting menjadi ujung tombak yang membentuk fondasi kuat bagi Generasi Emas 2045.(*)