RESPONRADIO.COM | NASIONAL – Pemilu 2024 di Indonesia telah menjadi peristiwa penting. Yang menentukan wajah politik negara untuk beberapa tahun ke depan. Pada Rabu, 14 Februari 2024, warga Indonesia dengan antusiasme menyalurkan hak suara mereka untuk memilih presiden, wakil presiden, dan anggota legislatif baru. Dalam perhelatan demokrasi ini, 24 partai politik, termasuk 6 partai lokal, berpartisipasi, menciptakan panggung yang penuh warna dan dinamis.
Lebih dari 204 juta pemilih telah menentukan pilihan mereka, merata di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, dan 83.771 desa. Pada Senin, 26 Februari 2024, pukul 17:00 WIB, KPU melaporkan bahwa real count mencapai 64,68% dari seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mencerminkan partisipasi yang signifikan dari masyarakat.
Baca Juga : Pemilu 2024: Perhitungan Suara dan Prospek Koalisi
Dari 18 partai nasional, sembilan di antaranya berhasil melampaui ambang batas parlemen sebesar 4%. Memimpin perhitungan sementara adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang tetap unggul dalam real count. Di belakangnya, Partai Golongan Karya (Golkar) menempati posisi kedua, diikuti oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di peringkat ketiga.
Antusiasme dan Dinamika Politik Indonesia dalam Sorotan, dari PDIP Unggul Hingga Calon Legislatif Berkilau
Menariknya, lebih dari 30 calon legislatif (caleg) telah meraih suara melebihi 100.000. Dan hanya satu di antaranya yang berhasil mencapai ambang 200.000 suara. Edhie Baskoro Yudhoyono, caleg dari Partai Demokrat dan anak dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi caleg dengan suara tertinggi sebesar 252.169.
Baca Juga : Makna Mendalam dan Tradisi Kaya dalam Perayaan Puncak Tahun Baru Imlek
Puan Maharani, anak dari Presiden Megawati Soekarnoputri dan berasal dari PDIP, menempati posisi kedua dengan meraih 187.401 suara. Beliau juga memegang jabatan penting sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Faisol Riza, petahana dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menduduki peringkat keempat dengan suara 163.057. Sementara pimpinan DPR lainnya yang menjabat sebagai wakil ketua DPR berhasil meraih 129.419 suara, menduduki peringkat kesepuluh secara nasional.
Pemilu ini tidak hanya menciptakan perubahan dalam aras politik nasional, tetapi juga menunjukkan keberagaman dan dinamika dalam proses demokrasi di Indonesia. Masyarakat dengan penuh semangat memberikan suara mereka, dan hasil pemilu menjadi cerminan keinginan dan aspirasi rakyat. Sebagai negara demokratis, pemilu ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan politik Indonesia, membawa harapan baru dan tantangan yang perlu dihadapi oleh pemimpin terpilih.(*)