RESPONRADIO.COM | SUMATERA BARAT – Pada tanggal 14 April 2024, Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi, menandai aktivitas vulkanik yang perlu diwaspadai oleh masyarakat setempat. Meskipun kolom abunya tidak teramati secara langsung, namun aktivitas ini tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 11 milimeter dan durasi sementara sekitar 27 detik.
Dalam laporan dari Kepala Pos Pengamat Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, pada Minggu tanggal 14 April 2024, disampaikan bahwa Gunung Marapi masih tertutup kabut dan erupsi masih berlangsung. Kondisi ini mengindikasikan bahwa status Gunung Marapi tetap berada pada Level III alias siaga. Dalam situasi ini, beberapa rekomendasi telah diberikan kepada masyarakat di sekitar Gunung ini, termasuk pendaki, pengunjung, dan wisatawan.
Baca Juga : Menghindari Potensi Bahaya: Larangan Berhenti di Fly Over Kelok Sembilan, Sumatera Barat
Salah satu rekomendasi utama adalah untuk tidak memasuki wilayah radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi. Yang merupakan Kawah Verbeek Gunung Marapi.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terkena dampak langsung dari aktivitas vulkanik seperti hujan abu, material pijar, atau bahkan aliran piroklastik.
Selain itu, Ahmad Rifandi juga menekankan pentingnya waspada terhadap bahaya lahar terutama pada musim hujan.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran sungai, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk selalu siap siaga.
Persiapan termasuk penyediaan sarana air bersih yang memadai dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal untuk mencegah kerusakan.
Gunung Marapi Kembali Erupsi: Langkah Waspada dan Perlindungan yang Perlu Dilakukan
Untuk menghindari gangguan saluran pernapasan akibat hujan abu, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Selain itu, perlengkapan lain seperti kacamata dan penutup kepala juga dianjurkan untuk melindungi mata dan kulit dari dampak abu vulkanik.
Baca Juga : Keterbukaan dan Penerimaan Kritik sebagai Landasan Pemerintahan Mahyeldi di Sumbar
Seluruh pihak, termasuk masyarakat dan media, diminta untuk menjaga kondusivitas situasi. Tidak menyebarkan informasi palsu (hoax), dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Mengikuti arahan yang telah diberikan oleh Pemerintah Daerah merupakan hal penting untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama.
Erupsi Gunung Marapi ini mengingatkan kita akan potensi bahaya alam yang selalu mengintai. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan memberikan perlindungan bagi diri sendiri dan sesama. Semoga situasi segera kondusif dan aktivitas Gunung ini dapat kembali normal tanpa membahayakan penduduk sekitarnya. Mari kita jaga keselamatan bersama-sama.(*)