Keterbukaan dan Penerimaan Kritik sebagai Landasan Pemerintahan Mahyeldi di Sumbar

RESPONRADIO.COM | SUMATERA BARAT – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, telah menegaskan komitmennya untuk selalu terbuka terhadap Penerimaan Kritik dan saran dalam upaya memajukan Ranah Minang. Dalam pandangannya, masukan dari berbagai pihak, termasuk kritikan, memiliki nilai krusial sebagai bahan bakar untuk mengasah program dan kebijakan pemerintah daerah.

Menurut Mahyeldi, keterbukaan ini merupakan hasil dari berbagai bencana alam yang menghantam Sumbar sejak September 2023. Dari erupsi Gunung Marapi hingga banjir dan longsor, serta banjir lahar dingin, dampaknya telah dirasakan secara signifikan oleh masyarakat dan infrastruktur di Sumbar.

Baca Juga : Antisipasi dan Penanganan Banjir Lahar Dingin di Sungai Lubuk Hantu

Namun, dalam menghadapi tantangan ini, Mahyeldi tidak hanya mengajak masyarakat Sumbar untuk berani menyuarakan kritik, tetapi juga menekankan pentingnya kritik yang bersifat membangun dan solutif. Baginya, kritik yang konstruktif akan menjadi pijakan yang kokoh dalam memperbaiki kebijakan dan program yang ada.

Keterbukaan dan Penerimaan Kritik sebagai Landasan Pemerintahan Mahyeldi di Sumbar

Salah satu hal yang patut dicatat adalah sinergi yang baik antara Pemerintah Provinsi Sumbar dengan Pemerintah Pusat dalam penanganan bencana.

Bahkan, Mahyeldi telah mengirim surat resmi kepada Presiden RI Joko Widodo untuk menjelaskan kondisi bencana di Sumbar. Sambil menyampaikan ucapan terima kasih atas peran besar yang telah dimainkan oleh pemerintah pusat dalam pemulihan pasca bencana.

Baca Juga : Pesan “Open House” Idul Fitri Gubernur Sumatera Barat

Dalam konteks ini, keterbukaan Mahyeldi terhadap kritik tidak hanya sebatas retorika. Pemerintah Provinsi Sumbar dengan tangan terbuka dan lapang dada menerima segala kritik dan saran yang bersifat solutif dari masyarakat. Masukan-masukan tersebut akan dikaji secara cermat sebagai dasar untuk perbaikan ke depan.

Dengan demikian, sikap terbuka dan penerimaan terhadap kritik yang konstruktif bukan hanya menjadi semboyan. Melainkan juga prinsip utama dalam kepemimpinan Mahyeldi dan Pemerintah Provinsi Sumbar dalam memajukan daerah Ranah Minang.

Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?