RESPONRADIO.COM | KESEHATAN – Kesehatan mental yang baik adalah kondisi di mana pikiran kita berada dalam keadaan damai dan tenang, yang memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang-orang di sekitar kita.
Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat memanfaatkan kemampuan atau potensi dirinya secara optimal dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, serta membangun hubungan positif dengan orang lain.
Sebaliknya, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental akan merasakan perubahan suasana hati, kesulitan berpikir, serta kendali emosi yang bisa berujung pada perilaku negatif.
Gangguan mental dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, serta menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas di tempat kerja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjalani pola hidup yang sehat.
Ada beberapa jenis masalah kesehatan mental, dan berikut adalah tiga kondisi yang paling sering terjadi.
1. Stress.
Stres adalah kondisi di mana seseorang merasakan tekanan berat baik secara emosional maupun mental. Orang yang mengalami stres biasanya akan terlihat gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga bisa mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan dalam beberapa kasus, bahkan memicu depresi. Stres tidak hanya mempengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak pada perilaku dan kesehatan fisik mereka. Berikut adalah beberapa contoh dampak stres terhadap perilaku seseorang:
- Menjadi lebih pendiam dan enggan berinteraksi dengan orang lain.
- Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
- Mudah marah, terkadang marahnya sulit dikendalikan.
- Menjadi perokok atau merokok secara berlebihan.
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
- Penyalahgunaan narkoba.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat muncul akibat stres:
- Gangguan tidur
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Nyeri dada
- Nyeri atau ketegangan pada otot
- Penurunan libido
- Obesitas
- Hipertensi
- Diabetes
- Gangguan jantung
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stres, seperti masalah keuangan, hubungan sosial, atau tekanan di tempat kerja. Untuk mengatasi stres, langkah pertama adalah mengidentifikasi akar masalah dan mencari solusi.
Penanganan stres juga dapat dilakukan dengan menerapkan tips dari manajemen stres yang efektif, seperti:
- Menerima masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak bisa diubah.
- Selalu berpikir positif dan melihat sisi baik dari setiap kejadian.
- Mencari saran dari orang terpercaya untuk membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
- Belajar mengendalikan diri dan tetap aktif mencari solusi.
- Melakukan olahraga, meditasi, atau teknik relaksasi untuk meredakan ketegangan emosional dan menenangkan pikiran.
- Melakukan kegiatan baru yang menantang untuk meningkatkan rasa percaya diri.
- Menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
- Terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu orang lain, yang dapat membuat kita lebih kuat dalam menghadapi masalah, terutama jika bisa membantu orang yang memiliki masalah lebih besar dari kita.
- Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, atau menggunakan narkoba.
- Fokus pada kualitas pekerjaan, bukan kuantitas, untuk pengelolaan waktu yang lebih baik dan hidup yang lebih seimbang.
2. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasakan kecemasan yang berlebihan dan konstan, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
Bagi orang yang normal, rasa cemas biasanya hanya muncul dalam situasi tertentu, seperti saat ujian atau wawancara kerja. Namun, bagi penderita gangguan kecemasan, kecemasan muncul hampir di setiap situasi, membuat mereka sulit merasa tenang.
Selain rasa gelisah dan ketakutan berlebihan, penderita gangguan kecemasan juga bisa mengalami penurunan rasa percaya diri, mudah marah, stres, kesulitan berkonsentrasi, dan menjadi lebih pendiam.
Gejala fisik yang mungkin muncul pada gangguan kecemasan meliputi:
- Kesulitan tidur
- Gemetar
- Berkeringat berlebihan
- Otot tegang
- Jantung berdebar
- Sesak napas
- Lelah
- Sakit perut atau kepala
- Pusing
- Mulut kering
- Kesemutan
Walaupun penyebab gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, beberapa faktor yang diduga dapat memicu kondisi ini adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, atau kekerasan, baik di luar maupun di dalam keluarga. Faktor risiko lainnya termasuk stres jangka panjang, faktor genetik dari orang tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin yang berperan dalam mengatur suasana hati. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang juga dapat memicu gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan bisa diatasi dengan beberapa cara tanpa bantuan dokter, seperti mengonsumsi makanan bergizi, cukup tidur, mengurangi konsumsi kafein, alkohol, atau obat penenang, tidak merokok, rutin berolahraga, serta melakukan relaksasi seperti yoga atau meditasi. Namun, jika pengobatan mandiri tidak memberikan hasil, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang lebih tepat, seperti obat anti-kecemasan dan terapi kognitif.
3. Depresi
Depresi adalah gangguan suasana hati yang membuat penderitanya merasa sedih terus-menerus. Berbeda dengan kesedihan biasa yang hanya berlangsung beberapa hari, perasaan sedih akibat depresi bisa berlangsung ber minggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Selain memengaruhi perasaan, depresi juga bisa menyebabkan masalah fisik, mempengaruhi cara berpikir, dan mengubah perilaku penderita. Dalam kasus yang parah, penderita depresi dapat kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, bahkan berisiko menyakiti diri sendiri atau berusaha bunuh diri.
Beberapa gejala psikologis yang sering terjadi pada penderita depresi meliputi:
- Kehilangan minat atau motivasi untuk melakukan aktivitas tertentu
- Merasa sedih berlarut-larut, bahkan sering menangis
- Merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan
- Kehilangan rasa percaya diri sehingga tidak dapat menikmati hidup
- Sulit mengambil keputusan dan mudah tersinggung
- Tidak peduli terhadap orang lain
- Memiliki pemikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
Beberapa dampak depresi terhadap kesehatan fisik bisa berupa:
- Gangguan tidur dan rasa lelah
- Bicara atau gerakan tubuh menjadi lebih lambat
- Perubahan siklus menstruasi pada wanita
- Libido menurun dan sembelit
- Nafsu makan berubah drastis
- Merasakan sakit atau nyeri tanpa sebab jelas
Depresi bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti peristiwa stres dalam hidup, kehilangan orang tercinta, rasa kesepian, atau kepribadian yang rentan terhadap depresi. Selain itu, depresi juga dapat dipicu oleh penyakit berat yang berkepanjangan, seperti kanker atau gangguan jantung, cedera kepala, atau akibat penggunaan alkohol dan narkoba yang berlebihan.
Jika gejala depresi berlangsung lebih dari dua minggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan depresi akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala dan dapat berupa terapi konsultasi, obat antidepresi, atau kombinasi keduanya.
Sumber : Dikutip dari Berbagai Sumber