Mengenang Masa Sekolah di Pondok Pesantren Cerita Bupati Padang Pariaman

RESPONRADIO.COM | PADANG PARIAMAN – Pendidikan adalah perjalanan yang tak terlupakan bagi setiap individu. Begitu juga dengan Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, yang membawa ingatan manis dari masa-masa sekolahnya di Pondok Pesantren Nurul Yakin Ringan-Ringan. Meskipun Cerita Bupati Padang Pariaman ini hanya menempuh pendidikan dasar di sana dan tidak menamatkannya, namun hubungannya dengan pondok pesantren itu tetap erat.

Pada suatu acara Halal Bi Halal Alumni, yang diselenggarakan di aula Pondok Pesantren Nurul Yakin Ringan-Ringan pada 14 April. Bupati Suhatri Bur berbagi kisah dan pengalamannya.

Beliau mengakui bahwa pondok pesantren tersebut memiliki tempat istimewa dalam hatinya, terutama karena hubungan kekerabatan yang kuat. Pendiri ponpes, Tuangku H Ali Imran Hasan, adalah mamak dari Bupati Suhatri Bur, sehingga ikatan emosional mereka tidak bisa dipisahkan.

BACA JUGA : Liburan Seru di Pantai Tiram, Destinasi Keluarga Asyik di Ulakan Tapakis

Dalam sambutannya, Bupati Suhatri Bur menegaskan pentingnya kegiatan seperti Halal Bi Halal Alumni.

Baginya, acara semacam itu tidak hanya sekadar ajang reuni. Tetapi juga momen berharga untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun silaturahmi yang erat di antara sesama alumni. Yang kebanyakan adalah ulama dan guru yang berpengaruh di berbagai penjuru nusantara.

Di lain pihak, Ketua Pengurus Besar Alumni, Rahmat Tk Sulaiman. Menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Nurul Yakin Ringan-Ringan telah memiliki 32 cabang di Sumatera Barat.

Hal ini menunjukkan kontribusi besar pondok pesantren tersebut dalam menghasilkan tokoh-tokoh yang berperan penting di lembaga formal maupun non-formal di seluruh Indonesia.

Mengenang Masa Sekolah di Pondok Pesantren: Cerita Bupati Padang Pariaman

Tidak hanya sekadar acara seremonial, Halal Bi Halal ini juga menjadi ajang bagi para alumni untuk saling berbagi pengalaman, menyatukan visi. Dan mengukuhkan komitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa.

Dengan tema “Mamakiah (Mengenang Masa Jadi Pakiah)”, acara tersebut berhasil memikat hati para alumni dari berbagai angkatan dan daerah di nusantara.

BACA JUGA : Menghadapi Lonjakan Arus Balik Idul Fitri: Angkasa Pura II Siapkan Strategi Antisipatif

Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Almukarram Buya Khalifah Pondok Pesantren Nurul Yaqin Buya Syekh Muda Zulhamdi Tk Kerajaan Nan Shaliah, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-ringan Drs. Idarussalam Tk Sutan, Ketua Majelis Dzikir Nurul Yaqin Buya H. Zakirman Tk Sutan.

Serta seluruh Pimpinan Cabang Pondok Pesantren Nurul Yaqin di Sumatera Barat, semakin memperkuat kesan kebersamaan dan kehangatan dalam acara tersebut.

Melalui momen seperti ini, para alumni pondok pesantren tidak hanya sekadar mengenang masa lalu. Tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik. Dengan menjaga dan memperkokoh nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan keislaman yang telah ditanamkan selama masa pendidikan di pondok pesantren.(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?