Mensos Risma Bahas Penanggulangan Kemiskinan di PBB

RESPONRADIO.COM | NASIONAL – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan keyakinannya dalam menangani kemiskinan dan mencegah kelaparan di Indonesia. Hal ini disampaikan saat pidatonya di Forum Politik Tingkat Tinggi di Markas Besar PBB, New York.

“Kami percaya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua, inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan. No one left behind,” kata Risma.

Ia memaparkan berbagai inisiatif yang diambil oleh Kementerian Sosial dalam tiga tahun terakhir, melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti komunitas adat, komunitas agama, ikatan alumni, media, hingga aparat negara. Pentingnya data yang akurat dan pemanfaatan teknologi dalam program pengentasan kemiskinan juga ditekankan oleh Risma.

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Indonesia diperbarui minimal setiap bulan oleh pemerintah daerah, yang menurut Risma memudahkan perancangan solusi yang tepat untuk mengurangi pengeluaran keluarga atau meningkatkan pendapatan mereka. Data yang akurat juga membuat penyaluran program pengentasan kemiskinan lebih efektif dan efisien.

Risma juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program makan bagi kelompok rentan, seperti lanjut usia tunggal dan disabilitas tunggal.

“Kami sekarang dapat menyediakan program permakanan gratis bagi lansia dan penyandang disabilitas yang tinggal sendiri. Program ini didukung oleh kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang memasak dan mengirimkan makanan kepada mereka setiap hari,” ujarnya. Bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, dan anak yatim piatu (YAPI) juga disalurkan setiap bulan melalui transfer tunai kepada keluarga miskin.

Dalam bidang perumahan, Kementerian Sosial menyediakan dua bentuk dukungan utama, yaitu rusun sewa murah dan renovasi atau pembangunan rumah baru. Dalam tiga tahun terakhir, sudah terbangun tiga rusun sewa murah dan hampir 16.000 rumah telah direnovasi atau dibangun kembali di seluruh Indonesia.

Untuk mengatasi masalah aksesibilitas di daerah perbatasan dan komunitas terpencil, teknologi digunakan sebagai enabler, seperti bus sekolah, kapal sekolah, sepeda motor listrik, dan pembelajaran melalui broadband learning center. Akses air bersih juga disediakan melalui mesin pengolah air (SWRO) yang dijalankan dengan tenaga surya.

Risma menyampaikan bahwa lebih dari 28.775 keluarga telah lulus dari kemiskinan dan tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan sosial, berkat program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Program ini mendukung kewirausahaan dan memberikan pelatihan vokasional serta peluang kerja bagi penyandang disabilitas dan komunitas, termasuk di titik terluar Indonesia.

Source: www.cnnindonesia.com

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?