RESPONRADIO.COM | SUMATRA BARAT – Gubernur Sumbar (Sumatra Barat), Mahyeldi, optimis bahwa sekitar 22 ribu orang yang tinggal di Ranah Minang yang berada di garis kemiskinan ekstrem akan teratasi segera pada akhir 2024 melalui pelaksanaan berbagai program pemerintah, termasuk zakat.
“Sesuai dengan perintah Presiden, kita semua diminta untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem,” kata Mahyeldi di Padang, Kamis (18/7/2024).
Ia juga yakin bahwa pengentasan kemiskinan yang ekstrem ini dapat diatasi melalui berbagai bentuk program pemerintah, salah satunya yaitu melalui kebijakan zakat yang dikelola oleh lembaga atau badan zakat.
Sambungnya, pemprov Sumbar menerima bantuan beras sebanyak 34 ton dalam membantu percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem ini. Ia menilai kelola dan optimalisasi sumber zakat secara maksimal bisa mengatasi berbagai persoalan sosial, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, pelaku usaha yang memiliki kesusahan modal, dan masalah lainnya.
Salah satu cara dalam mengoptimalisasi sumber-sumber zakat adalah melalui kerja sama antara dunia industri dengan badan atau lembaga zakat yang ada di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh PT Paragon Technology and Inovation.
“Ini adalah sinergi yang baik antara pengusaha dengan lembaga atau badan zakat dalam rangka mengoptimalkan zakat,” ungkapnya.
Mahyeldi juga menyarankan bahwa demi pengentasan kemiskinan ini, pemerintah daerah (selain pengusaha) lebih banyak lagi bekerja sama dengan badan atau lembaga pengelola zakat.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI, PWaryono Abdul Ghofur, mengatakan bahwa kurangnya perbandingan persentase pengentasan kemiskinan dengan program zakat dapat disebabkan oleh kurangnya sinkronisasi data antara Baznas, lembaga amil zakat, dan negara.
“Ke depannya Kementerian Agama akan menguatkan aspek registrasi, sosial dan ekonomi agar persoalan tumpang tindih data tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Sumber: sumbar.antaranews.com