Inovasi Pelayanan RS Paru Sumatera Barat “Sahabat Paru”

Padang Pariaman – Lubuk Alung | www.responradio.com | Tuberkulosa / TBC merupakan penyakit infeksi dengan angka kejadian yg sangat tinggi di Indonesia. Pada tahun 2021 Global TB report mencatat 10,6 jt kasus di dunia dg pertambahan mencapai 600.000 kasus setiap tahun.Kementerian Kesehatan  telah menyusun program utk mengeliminasi TBC. Salah satu parameter untuk menuju eliminasi TBC  2030 itu adalah peningkatan target penemuan kasus yg meningkat setiap tahun dengan target  90% pada tahun 2022. Namun pada kenyataannya pencapaian penemuan kasus masih jauh dibawah target yaitu 49 % di akhir tahun 2022.

Rumah Sakit Paru Sumatera Barat sebagai leading sektor dalam upaya eliminasi TBC  di provinsi sumatera barat tentunya sangat berperan aktif dalam penemuan kasus TBC dengan pemeriksaan TCM BTA dahak dengan dua kali pemeriksaan.Akan tetapi dengan pemeriksaan TCM BTA sputum 2 (dua) kali tersebut, masih banyak penderita suspek yg tidak melakukan pemeriksaan dahak ke-2 kalinya. Pada  tahun  2021 dari 2110 kasus yg terjaring di Rumah Sakit Paru Sumatera Barat, terdapat sekitar 171 kasus atau 8,1% yg tidak tuntas melakukan pemeriksaan  TCM dahaknya. Oleh karena itu agar loss case ini tidak berulang yg berpotensi memperluas penyebaran penyakit yg akan berdampak kpd peningkatan kasus TBC, diupayakan lah solusi yg dipikirkan secara holistik bersama seluruh civitas hospitalia Rumah Sakit Paru sumatera barat.Sehingga pada akhirnya lahirlah inovasi yg diberi nama SAHABAT PARU yaitu Satu Hari diAgnosa TBC Tuntas di RS Paru Sumatera Barat.

Inovasi SAHABAT PARU (Satu Hari Diagnosa TBC Tuntas di RS Paru) merupakan inovasi pelayanan publik di Rumah Sakit Paru Sumatera Barat dimana diagnosa TBC tuntas ditegakan dalam satu hari layanan. Pasien akan melalui beberapa tahapan, yaitu: pendaftaran, assessment awal, pemeriksaan radiologi, Poli DOTS, pemeriksaan laboratorium, dan konsultasi dokter spesialis paru. Melalui pemeriksaan di setiap unit layanan dengan total waktu pelaksanaan maksimal 5 jam, akan memberikan resume yang komprehensif untuk dokter spesialis paru sehingga diagnosis tuberculosis dapat ditegakkan dalam waktu 1 hari.

Yang menjadi sasaran inovasi Sahabat Paru ini yaitu pasien yang berobat ke Rumah Sakit Paru Sumatera Barat yang berasal dari daerah yang jauh dari lokasi RS, yaitu : Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten 50 Kota, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kab Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Mentawai, dan di luar Provinsi Sumatera Barat.

Proses digitalisasi inovasi SAHABAT PARU ini dibuat dalam bentuk scan QR-Code yang berisikan informasi layanan inovasi SAHABAT PARU, serta konsultasi terkait inovasi pelayanan SAHABAT PARU.

Inovasi pelayanan Sahabat Paru bertujuan mendukung target Kementerian Kesehatan dengan meningkatkan pencapaian angka deteksi penyakit TBC sebesar 90% pada tahun 2024, mendukung Visi dan Misi Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat dengan meningkatkan pencapaian angka penemuan kasus Tuberkulosis di Provinsi Sumatera Barat, serta mendukung Visi Rumah Sakit Paru Sumatera Barat yaitu “Menjadi pusat rujukan penyakit paru dan saluran pernafasan di regional Sumatera Tengah tahun 2025”, dengan salah satu misi “ Memberikan pelayanan kesehatan paru dan saluran pernafasan yang berkualitas, professional, dan paripurna”.

Adapun manfaat yang diperoleh dari inovasi Sahabat Paru yaitu meningkatkan temuan kasus tuberculosis dengan peningkatan persentase angka penemuan kasus pada tahun 2022 sebesar 7,3% dibandingkan pada tahun 2021, mengurangi penularan kasus tuberkulosis di wilayah Sumatera Barat, serta mengurangi biaya pelayanan kesehatan dan transportasi pasien.

Dari implementasi inovasi SAHABAT PARU di Rumah Sakit Sumatera Barat sejak April 2022 s.d Desember 2022 sudah dinikmati oleh 434 pasien dengan jumlah terdiagnosa TBC 242 pasien. (RR)(PA)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?