PT Semen Padang Dukung Kampung Dolas sebagai Destinasi Wisata Songket

RESPONRADIO | SUMATRA BARAT – Anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk SIG, PT Semen Padang,mendukung destinasi wisata Kampung Songket di Sawahlunto.Iskandar Z Lubis, sebagai Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang, telah melakukan seremonial Peletakan Batu Pertama kampung songket di Desa Lunto Timur, Lembah Segar, Sawahlunto, Sumatra Barat. Kampung tersebut diberi nama Kampung Dolas Songket pada 25 Mei 2024.

Peletakan batu pertama tersebut adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap upaya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kampung Dolas Songket dalam melestarikan songket Silungkang.Beberapa bentuk pengembangan Kampung Dolas Songket berupa pembangunan gapura, pembangunan fasilitas titik kumpul untuk para wisatawan, perbaikan akses jalan, hingga dukungan berupa pemberian mesin tenun.

Mengutip dari Vita Mahreyni, Corporate Secretary SIG, beliau mengatakan, “Pengembangan Kampung Dolas Songket yang dilakukan oleh PT Semen Padang adalah langkah strategis yang sejalan dengan semangat keberlanjutan SIG untuk menjaga eksistensi songket silungkang sebagai warisan budaya bangsa agar tetap lestari dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan pendampingan secara menyeluruh, akan melahirkan penenun-penenun andal yang mampu membawa songket silungkang ke kancah global dan mengharumkan nama Indonesia,”

Menurut Vita, salah satu tujuan SIG dalam pembentukan dan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) adalah mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan kearifan lokal, serta masalah strategis yang terkait dengan suatu daerah, dalam upaya menciptakan nilai dan keuntungan yang berkelanjutan.

Anita Dona Asri mendirikan UMKM Dolas Songket pada tahun 2014 untuk mendukung kelestarian songket silungkang dan mengajar masyarakat desa menenun. Dengan cara ini, diharapkan songket silungkang dapat membantu keluarga menghasilkan uang.  Nama Dolas Songket berasal dari nama Dona dan dua adik perempuannya, Lastri dan Sepri.

“Sekarang saya memiliki teamwork profesional sebanyak 29 orang yang telah memiliki kemampuan menenun sejak usia remaja. Produk yang ditawarkan juga bermacam-macam, dari kain, sarung, kemeja pria dan gaun wanita, dengan harga bervariasi mulai dari Rp400 ribu-Rp3,5 juta. Untuk pembelian dapat dilakukan di galeri Dolas Songket atau melalui media sosial dan marketplaceAlhamdulillah, per bulannya rata-rata ada 120 item terjual dengan peningkatan omzet sebesar 65 persen dibandingkan awal usaha,” ucap Dona.

Dona ingin menjadikan desanya sebagai destinasi wisata Kampung Songket setelah mendirikan UMKM.

“Di desa saya ada sekitar 15 penenun lainnya dan kami intens berkomunikasi.Saya ingin songket silungkang dikenal lebih luas lagi hingga mancanegara.Dalam pikiran saya, wisatawan yang berkunjung ke desa kami nantinya tidak hanya membeli songket tetapi juga bisa mencoba menenun songket.Menurut saya, itu akan memberikan kesan mendalam,” ungkapnya.

Sejak akhir 2023, PT Semen Padang membantu perkembangan Dolas Songket dengan berbagai bantuan.Salah satunya adalah pelatihan untuk membuat desain songket digital pada Maret 2024.

“Pelatihan yang diadakan PT Semen Padang sangat membantu dan membuat waktu pembuatan desain menjadi sangat cepat, dari yang awalnya butuh 7 hari dengan cara manual menjadi hanya tiga jam saja. Selain itu, kami juga mendapat bantuan komputer dan mesin printing,” tambah Dona.

 

Sumber: antaranews.com

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?