RESPONRADIO.COM | PADANG PARIAMAN – Sebuah jalan yang biasa dilalui, tiba-tiba menjadi titik rawan yang mengancam keselamatan. Longsor terjadi beberapa waktu lalu, persisnya pada 8 Maret di Padang Olo, Kuranji Hulu, Kabupaten Padang Pariaman. Bukan hanya sekadar membuat jalan amblas, tapi juga menimbulkan potensi bahaya besar bagi pengguna jalan. Dari pantauan yang ada, kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan, nyaris terputus, menjadi bukti nyata dari kekuatan alam yang tak bisa diremehkan.
Posisi jalan yang strategis, tepat setelah tikungan, membuatnya menjadi lebih berbahaya. Rambu-rambu peringatan memang telah dipasang, tapi, ironisnya, sering kali tidak terlihat oleh pengendara, terutama bagi mereka yang datang dari arah Pariaman. Ini lah yang mengundang kekhawatiran dari warga sekitar, termasuk Samsulbahri, seorang tokoh pemuda setempat.
Baca Juga : Pasar Pabukoan di Pariaman: Kala Kuliner Bertemu Kebahagiaan di Bulan Suci
Apa yang dilakukan oleh Samsulbahri dan warga setempat patut diacungi jempol. Dalam situasi yang bisa membuat banyak orang hanya berdiam diri atau paling tidak, mengeluh tanpa aksi, mereka memilih untuk bertindak. Mengambil inisiatif untuk menjaga jalan secara bergantian, siang malam, bahkan sampai subuh, adalah bukti nyata dari kepedulian mereka terhadap keselamatan bersama. Ini bukan tugas yang mudah, apalagi mengingat risiko yang ada, namun mereka melakukannya dengan penuh dedikasi.
Solidaritas Warga Menjadi Penjaga Keselamatan: Kisah dari Padang Olo
Cerita ini juga menyoroti tentang pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi masalah infrastruktur yang krusial seperti ini. Jalan provinsi yang menghubungkan Sungai Limau dan Sungai Geringging ini bukan hanya sekedar jalan, tapi adalah akses vital yang menghubungkan warga dengan Kota Pariaman. Kerusakan jalan ini, oleh karena itu, bukan hanya masalah lokal, tapi juga mempengaruhi akses dan mobilitas warga secara lebih luas.
Samsulbahri dan warga lainnya tentu berharap pemerintah segera bertindak. Mereka memahami bahwa perbaikan jalan membutuhkan waktu dan sumber daya. Namun harapan mereka sederhana: agar pemerintah secepatnya menangani kerusakan jalan ini. Langkah pertama mungkin bisa dimulai dengan perbaikan sementara, tapi yang lebih penting adalah mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah longsor yang sepertinya menjadi masalah berulang di area tersebut.
Baca Juga : Merajut Kesuksesan Bersama UMKM Padang Pariaman: Inovasi dan Edukasi Keuangan Syariah
Kisah ini, pada akhirnya, bukan hanya tentang jalan yang hampir putus. Ini adalah cerita tentang ketahanan, kebersamaan, dan tanggung jawab bersama atas keselamatan. Warga Padang Olo, dengan aksi nyata mereka, telah memberikan pelajaran tentang apa artinya menjadi bagian dari komunitas. Tentang bagaimana kepedulian dan inisiatif bisa membuat perbedaan, bahkan dalam menghadapi tantangan sebesar apa pun.
Dalam dunia yang sering kali terasa terpecah oleh perbedaan dan kesenjangan. Cerita seperti ini mengingatkan kita bahwa masih ada ruang untuk solidaritas dan kebaikan. Mungkin, inilah saatnya bagi kita semua untuk mengambil inspirasi dari Samsulbahri. Warga dari Padang Olo yang tidak hanya menjadi penonton dalam menghadapi masalah yang ada di sekitar kita. Tetapi juga menjadi bagian dari solusi. Mari dalam kapasitas kita masing-masing, menjadi penjaga yang tidak hanya menjaga jalan dalam arti literal, tapi juga jalan kebersamaan, keselamatan, dan kemanusiaan kita bersama.(*)