RESPONRADIO.COM | PADANG PARIAMAN – Harga buah pinang kering di Kabupaten Padang Pariaman memang tengah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sehingga membuat para petani merasa lesu. Fenomena ini terpantau di beberapa wilayah seperti Kecamatan Aur Malintang, Sungai Geringging, dan Sungai Limau.
Tiga orang pengepul pinang kering telah memberikan kesaksian, yang dilansir dari Sumbarkita, bahwa harga pinang mulai merosot sekitar sebulan sebelum bulan puasa. Sudirman, salah seorang pengumpul rempah dari Sungai Limau, menyampaikan bahwa hingga hari ini harga pinang masih bertahan rendah, berkisar antara Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogramnya.
Baca Juga : Pelantikan Pejabat di Padang Pariaman: Membangun Amanah Baru
Sudirman menambahkan bahwa dampak dari penurunan harga ini cukup signifikan, dengan banyak petani pinang yang enggan untuk memanen hasil panennya. Bahkan, sebagian besar dari mereka memilih untuk menunggu hingga harga naik kembali sebelum menjualnya. Sudirman juga mengingatkan bahwa saat ini, meskipun harga rendah, bukanlah yang terendah yang pernah terjadi. Beberapa kali sebelumnya, harga pinang pernah turun hingga hanya Rp1.500 per kilogramnya.
Mengapa Harga Buah Pinang Kering Anjlok di Kabupaten Padang Pariaman?
Pengepul di wilayah Sungai Geringging dan Aur Malintang juga menyampaikan keluhan yang serupa. Muzir, seorang petani di Aur Malintang, mengaku bahwa akibat dari penurunan harga tersebut, ia merasa malas untuk memanen buah pinang. Baginya, jerih payah yang ia lakukan tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan saat ini.
Baca Juga : Solidaritas Warga Menjadi Penjaga Keselamatan: Kisah dari Padang Olo
Muzir juga menyoroti bahwa harga pinang bisa sedikit naik jika dijual pada hari-hari tertentu, terutama jika dijual langsung di pasar. Namun, kenaikan tersebut masih belum memuaskan para petani yang merasa bahwa upah penat yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan harga jual pinang saat ini.
Dengan adanya penurunan harga buah pinang kering di Kabupaten Padang Pariaman ini, dapat diharapkan bahwa pemerintah setempat akan segera melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Sehingga tidak hanya para petani, tetapi juga seluruh rantai pasokan buah pinang dapat merasakan dampak yang positif.(*)