NASIONAL – Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi momen yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa, dan tahun 2024 ini, perayaan tersebut jatuh pada tanggal 10 Februari. Tradisi yang kental dalam perayaan ini melibatkan berbagai kegiatan, termasuk Tradisi Tahun Baru Imlek dengan penyediaan makanan khas Tionghoa dan tradisi bagi-bagi angpao.
Angpao, yang merupakan amplop berwarna merah, menjadi ikonik dalam perayaan Imlek. Menurut Jeremy Huang Wijaya, seorang pemerhati budaya Tionghoa asal Kota Cirebon, Jawa Barat, tradisi bagi-bagi angpao dilakukan pada setiap perayaan Imlek. Angpao berisi uang biasanya diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak atau orang muda yang belum menikah dan belum bekerja. Juga, angpao bisa diberikan kepada orang tua.
Baca Juga : Tahun Baru Imlek 2024, #responkitobasamo di 93.0 ResponFM
Dalam penjelasannya, Jeremy menyebutkan bahwa pemberian angpao memiliki makna yang mendalam. Hal ini mencerminkan saling peduli dan membantu satu sama lain di antara anggota masyarakat Tionghoa. Anak-anak, orang muda yang belum menikah, dan belum bekerja menerima angpao sebagai bentuk perhatian. Sementara orang dewasa memberikan angpao kepada orang tua mereka.
“Jadi bisa dikatakan makna di balik pemberian angpao ini adalah saling peduli terhadap sesama atau saling menyayangi satu sama lain,” ungkap Jeremy.
Tradisi Tahun Baru Imlek: Makna di Balik Bagi Angpao dan Kue Keranjang
Selain tradisi bagi-bagi angpao, perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan berbagai sajian khas. Salah satunya adalah kue keranjang, sebuah kudapan manis dengan tekstur kenyal yang sering dihadirkan dalam setiap perayaan Imlek.
Baca Juga : Hari Pers Nasional: Kawal Transisi Pemimpin & Keutuhan Bangsa
Menurut Jeremy, kue keranjang bukan hanya lezat, tetapi juga memiliki makna simbolis bagi masyarakat Tionghoa. Kue ini dianggap sebagai simbol tali persaudaraan, tercermin dari bahan dasarnya yang terbuat dari tepung beras ketan.
“Jadi makna dodol atau kue keranjang ini adalah menjalin persaudaraan dengan kawan, dengan tetangga. Karena kue ini kan terbuat dari ketan. Ketan sendiri karakternya lengket jadi bisa untuk perekat,” jelasnya.
Dengan tradisi seperti bagi-bagi angpao dan sajian kue keranjang, perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya menjadi momen untuk merayakan, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antaranggota komunitas Tionghoa melalui nilai-nilai seperti saling peduli dan persaudaraan.(*)