SUMATERA BARAT – Sumatera Barat tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner tradisionalnya. Salah satu minuman khas yang dapat dinikmati adalah Es Aia Aka, sebuah minuman yang tidak hanya unik namun juga menyegarkan.
Es Aia Aka, juga dikenal sebagai Ale Kacang, adalah minuman khas Padang yang terbuat dari daun Cincau Hijau (Cyclea Barbata Myers). Meskipun memiliki sebutan berbeda, rasa segar dan keunikan bentuknya membuat minuman ini sangat populer di tengah masyarakat Sumatera Barat.
Minuman ini memiliki tampilan mirip dengan cendol dan agar-agar, berkat bahan dasar Cincau Hijau yang memberikan tekstur kenyal dan lembut di lidah. Awalnya, Aia Aka dibuat dari campuran air kacang atau santan, dan jelly yang terbuat dari sari pati akar tanaman kalimpanang. Namun, karena kesulitan mencari akar tanaman kalimpanang, kini jeli dibuat dari sari pati daun cincau, memberikan aroma yang khas dan menarik.
Minuman tradisional Aia Aka memiliki bahan dasar sari pati dari perasan daun cincau yang telah mengental, dicampur dengan berbagai bahan seperti air daun kacang, santan, gula aren, dan perasan jeruk nipis atau asam sundai. Keunikan bahan-bahan ini memberikan cita rasa istimewa dan aroma yang memikat.
Selain menyajikan sensasi kenyal dan lembut, Es Aia Aka juga dianggap sebagai minuman kesehatan oleh masyarakat Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan bahan-bahan alamiah yang digunakan, termasuk daun cincau yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Kombinasi gula aren, santan, air daun kacang, sari pati banto, dan asam sundai memberikan rasa yang seimbang dan menyehatkan.
Es Aia Aka bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari warisan budaya dan kuliner yang dilestarikan oleh masyarakat Sumatera Barat. Dengan keunikannya, minuman ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa kenangan akan keberagaman rasa dan aroma tradisional khas Ranah Minang. Sebuah pesona rasa yang membuat Es Aia Aka layak dikenal di seluruh nusantara.(*)