Bencana Banjir dan Longsor Melanda Sumatera Barat Sebuah Laporan Informal

RESPONRADIO.COM | SUMATERA BARAT – Kamis, 7 Maret, menjadi hari kelam bagi Sumatera Barat ketika bencana banjir dan longsor melanda, meninggalkan jejak pahit dengan 19 nyawa yang hilang, 2 luka-luka, dan 7 orang yang belum ditemukan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa sekitar 37.265 rumah terdampak, memaksa ribuan warga untuk mengungsi dari rumah mereka.

Menurut Abdul Muhari, wilayah Kota Padang terdampak paling parah, dengan 10.150 KK atau 35.299 jiwa terkena dampak. “Situasinya sangat serius di Kota Padang,” katanya dalam keterangannya pada Minggu, 10 Maret.

Baca Juga : Sidang MPL PGI Wilayah Sumatera Barat 2024: Komitmen Bersama Membangun Harmoni dan Toleransi Antarumat Beragama

Lebih lanjut, Abdul Muhari merinci bahwa Kabupaten Pesisir Selatan juga terkena dampak besar, dengan 16 korban meninggal dunia, 7 orang hilang, dan 25.794 KK terdampak. Kabupaten Padang Pariaman mengalami 3 kematian, 2 luka-luka, dan 800 KK/2.958 jiwa terdampak.

Kejadian banjir dan longsor juga tercatat di Kota Solok, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Pasaman.

Dampak Bencana Banjir dan Longsor yang Meluas

Bencana ini meninggalkan jejak kerusakan material yang signifikan. Sebanyak 37.265 rumah terdampak, 666 rumah rusak, 3 rumah hanyut, 26 jembatan rusak, 45 tempat ibadah terendam, 25 sekolah terendam, 13 ruas jalan terdampak, 2 irigasi rusak, 113 hektare lahan terdampak, 300 meter persegi lahan pertanian terdampak, dan 5 fasilitas umum terdampak.

Upaya Penanganan dan Evakuasi

Tim Reaksi Cepat BPBD Sumatera Barat telah bergerak cepat melakukan kajian dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Evakuasi warga yang terdampak dilakukan dengan sigap, dan petugas turut membersihkan wilayah yang sudah surut banjir.

Petugas Pusdalops BPBD Provinsi Sumatera Barat, Gilang, melaporkan bahwa banjir di beberapa wilayah sudah mulai surut, termasuk Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir, dan Kota Solok. Kabupaten Limapuluh Kota juga mengalami penurunan air, memungkinkan pembersihan rumah dan fasilitas umum yang terendam.

Meski demikian, sebagian besar wilayah Kota Padang masih tergenang air. “Akses jalan raya keluar masuk masyarakat ke desa Kotamenara di Kabupaten Padang Pariaman tertutup longsor sepanjang 50 meter,” ujar Gilang.

Baca Juga : Pesantren Ramadhan Kolaborasi 1445 H/2024 M: Membentuk Generasi Unggul dengan Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Tantangan di Masa Mendatang

Dengan kondisi yang masih sulit di beberapa wilayah, tantangan besar di depan adalah pemulihan dan rekonstruksi. BNPB bersama dengan instansi terkait berkomitmen untuk terus berupaya memulihkan kehidupan masyarakat yang terdampak oleh bencana ini.

Kita bersama berdoa agar bantuan dan dukungan dapat segera mencapai mereka yang membutuhkan. Dan semoga Sumatera Barat dapat pulih dengan cepat dari bencana ini. Mari kita jaga kebersamaan dan saling membantu di tengah cobaan ini.(*)

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?