Mahyeldi Sebut Minimnya Jejaring Hambat UMKM Sumbar

RESPONRADIO.COM PADANG│SUMATERA BARAT – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menilai minimnya jejaring sebagai salah satu tantangan yang menghambat pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.

“Untuk dapat bersaing dan berkembang, UMKM perlu memanfaatkan jejaring yang efektif. Jejaring ini tidak hanya mencakup hubungan antarpelaku usaha, tetapi juga melibatkan pemerintah, lembaga keuangan, dan komunitas,” katanya, di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa jejaring yang luas dan efektif akan mendorong perluasan pasar bagi UMKM, memperkuat branding dan membangun hubungan dengan pemangku kepentingan.

Jejaring yang luas membuka  ruang bagi pelaku UMKM untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman, meningkatkan kualitas produk, bahkan mendorong munculnya inovasi.

“Pemprov Sumbar berupaya menjadi fasilitator agar para pelaku UMKM ini bisa mengembangkan jejaringnya,” katanya.

Ia mengatakan bahwa salah satu langkah konkret yang diambil adalah merangkul organisasi seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk memperkuat UMKM di daerah.

Ia juga optimistis bahwa kolaborasi dengan IWAPI akan menjadi solusi bagi UMKM Sumbar untuk naik kelas dan bersaing di pasar internasional, seperti Malaysia dan Singapura.

“Kita ingin produk UMKM Sumbar bisa bersaing di pasar internasional, seperti Malaysia dan Singapura. Melalui dukungan IWAPI, kita berharap rencana itu bisa terwujud,” katanya lagi.

Sebelumnya, perwakilan IWAPI mengunjungi Gubernur Sumbar untuk mengundang perayaan HUT IWAPI ke-50 pada 10 Februari 2025.

Ketua Panitia HUT IWAPI Maria Ulfa menyampaikan bahwa pihaknya bertekad menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk pengembangan UMKM di Sumbar. Tujuannya, agar keberadaan IWAPI dapat bermanfaat secara luas bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin bekerja sama dengan Pemprov Sumbar agar program IWAPI bisa memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat,” tuturnya.

Sumber : sumbar.antaranews.com

Buka chat
1
Scan the code
Hello 👋
Apa yang dapat kami bantu?