NASIONAL – Pada Kamis (1/2/2024), Mahfud MD, Calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo, membuat sejarah sebagai menteri pertama yang mengundurkan diri dari Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah bertemu dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Mahfud MD Mundur dengan menyatakan keputusannya di depan Jokowi.
Saat ditanya mengenai posisi Prabowo Subianto yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Mahfud enggan memberikan komentar. “Ndak saya tidak mengkaitkan dengan yang lain. Ini saya saja. Kalau orang lain mau mengkaitkan silakan,” ungkap Mahfud.
Baca Juga : Imbauan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar
Terlepas dari spekulasi dan pertanyaan mengenai keputusannya, Mahfud menegaskan bahwa keputusan ini merupakan pilihannya sendiri. Ia tidak ingin mengomentari soal etika calon lain atau membandingkan dengan keputusan-keputusan menteri lain. “Oh nggak tau, biar orang lain saja lah, etik saya itu bukan soal yg lain ikut berhenti atau tidak, etika saya itu saya dulu diangkat dengan penuh penghormatan, maka saya harus menghadap dengan penuh penghormatan juga, itu saja kalau etika saya, kalau yg lain lain itu saya nggak itu, urusan menteri lain,” jelasnya.
Pertemuan antara Mahfud dan Jokowi berlangsung selama sekitar 10 menit. Mahfud mendengar ucapan terima kasih dari Jokowi karena kontribusinya selama empat tahun terakhir. “Terima kasih sudah membantu 4 tahun dan beliau sampaikan pak Mahfud yang paling lama,” ujar Mahfud, mengulangi ucapan Jokowi.
Baca Juga : Simulasi Putung Sura: Persiapan Matang KPU Padang Pariaman
Meskipun atmosfer pertemuan terlihat cair, Mahfud mengungkapkan bahwa mereka banyak bercanda dan berbicara serius mengenai pembangunan negara. “Pertemuan agak lama lebih dari 10 menit. Tapi kami banyak bergurau dan berbicara negara ini harus dibangun dengan tujuan negara kita. Kita tidak mungkin sempurna,” tambah Mahfud.
Mahfud MD Mundur, Menteri Pertama yang Tinggalkan Kabinet
Keputusan Mahfud MD untuk mengundurkan diri dari kabinet Presiden Joko Widodo menciptakan gejolak baru dalam lanskap politik Indonesia. Langkah ini tidak hanya menciptakan kekosongan dalam jajaran kabinet, tetapi juga membuka ruang bagi spekulasi dan analisis terkait dengan dinamika politik ke depannya. Mahfud, yang sebelumnya merupakan Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo, memberikan kontribusi penting selama empat tahun terakhir, dan kepergiannya tentu akan memberikan dampak pada struktur kekuasaan di tingkat pemerintahan.
Baca Juga : Sebelas Kepala Daerah Ajukan Judicial Review Pasal-Pasal Kontroversial UU Pilkada
Keputusan Mahfud MD turut menimbulkan pertanyaan mengenai dinamika hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses politik di Indonesia. Apakah mundurnya Mahfud akan memengaruhi peran dan posisi partai politik yang ada? Bagaimana pengaruhnya terhadap konstelasi kekuasaan di tingkat nasional? Dalam situasi ini, munculnya spekulasi dan analisis menjadi sangat relevan untuk memahami arah yang akan diambil oleh kebijakan politik Indonesia.
Perubahan konfigurasi politik ke depannya menjadi sorotan utama sebagai dampak dari keputusan Mahfud MD Mundur. Apakah ini akan membuka peluang bagi reshuffle kabinet yang lebih besar ataukah menjadi bagian dari strategi politik yang lebih luas? Bagaimana dinamika partai politik dan koalisi akan berubah menyusul mundurnya Mahfud? Semua pertanyaan ini menjadi bahan diskusi yang menarik di kalangan analis politik dan publik, menandai tahap baru dalam perjalanan politik Indonesia yang perlu diikuti dengan cermat.(*)